Rabu, 05 Desember 2012

Malam dan Aku

Aku merasa lebih damai saat malam mulai menemani kesendirianku. Aku merasa lebih dari nyaman saat terjaga bersama sang malam. Merasakan sunyinya, merasakan kesejukannya, dan merasakan ketenangannya. Malamku bersahabat, dan ia tidak pernah membuatku takut juga gelisah. Malam ku penuh kesetiaan, menjagaku hingga sang mentari datang lagi untuk menjaga sang waktu. 
 

Seperti malam ini,
aku hanya bertemankan dinginnya nafas sang malam. Dengan sisa waktunya, dia menyentuh kalbuku dengan ketenangan yang sangat aku rindukan kala aku harus bertempur dengan segala hal duniawi di siang hari.


Malamku mengajakku untuk menyadari waktu yang akan berlalu. Malam berusaha menyadarkanku bahwa hari esok akan datang dengan kebaruannya.


Malamku mengajakku mengintropeksikan diri tentang apa yang sudah aku lakukan dan apa yang telah aku katakan pada waktu si siang menemani. 

Malamku mengajakku untuk meluangkan waktu, dan bersyukur akan kebesaran Tuhan. malamku membuatku nyaman. Senyaman aku berada dalam dekapan mama.


Malam, Tuhan mempertemukan kita lagi....
Sampai kapankah ini akan terjalin? 
Malam, masihkah engkau setia berjaga disini denganku?