Senin, 15 September 2014

Bukan Tulisan Galau

Aku sedang menunggu aplikasi youtube di androidku membuka favorite video dari akunku. Sayangnya, saat aku baru membaca tulisan history androidku harus memadamkan cahayanya dan pencariannya. Maka, tinggallah aku dan sisa kenangan dari movie yang ku tonton tanpa mengingat judul mereka satu per satu.
Sejenak aku teringat, setiap habis nonton aku kadang share ke facebook dengan beberapa kata-kata konyol dan lebay atau bahkan tanpa kata-kata sekalipun karena terlalu terharu sehingga tak memiliki kata-kata yang mampu menggambarkan rasa.

Aku suka berbicara tentang cinta, aku suka ketika cinta mulai mengambil alih kehampaanku. AKu cinta pada cinta yang mencinta. 
Beberapa cerita yang berending sedih, bahkan penuh cinta. Ada yang bahagia dengan airmata, ada yang bahagia dengan tawa, ada yang berujung patah hati namun tetap dengan senyuman, dan ada yang berakhir menyedihkan dengan airmata yang terkuras.
Aku selalu mengambil waktu malam hingga subuh menjelang untuk menonton dan hanyut dalam cerita yang kusimak, dan jika hobby baruku itu diketahui pacarku dia akan mengomel sampai mata jadi juling baca pesannya, dan telinga jadi jebol dengar ocehannya. "aku melakukannya karena aku ingin kamu sehat, sayang" selalu jadi alasan utamanya.

MOvie yang kutonton berasal dari Thailand, Korea, Jepang dan China. Entah mengapa aku lebih tertarik dengan alur cerita dan sajian karakter yang mereka tuangkan dalam movie-movie itu. Indonesia, bagiku masih jauh dari sempurna untuk menunjukkannya karena yang berbakat selalu tertutupi oleh mereka yang suka menyontek karya fantastik negeri lain. Sayang sekali.
Movie-movie itu menjadi gambaran dari kehidupan yang tersembunyi dan sama sekali tidak pernah kita ketahui, seperti film terakhir yang ku tonton hari ini berjudul "Il Mare" cinta yang terwujud oleh batasan waktu yang berbeda 2 tahun. Komunikasi yang terjalin melalui kotak surat, berbicara dengan seseorang yang dicintai tanpa pernah dikenali, dan sayangnya harus saling mengenalnya ketika salah seorang telah tiada dari dunia. Inpossible, tetapi itu bisa saja menjadi kisah nyata seseorang.
Ada juga kisah dari movie "Princess Nigth" yang bercerita tentang seseorang yang bangkit dari kehidupan masalalu, memperbaiki diri dan kehidupannya, sempat hampir berpisah dengan suaminya yang baru mengetahui siapa dirinya sebelum menjadi seorang istri. Dari cerita itu, ada pesan yang kita maknai, "Il Mare" berpesan "Cinta itu hidup meski dunia berbeda" kemudian "Princess Nigth" berpesan "Jangan melihat masalalu pasangan yang kelam, jika masa depannya lebih cerah dan mampu membuatmu bahagia dan utuh".
Aku juga sempat mencari cerita romantis lainnya seperti "My Rainy Days" dan "First Kiss". "My Rainy Days"menceritakan tentang dua insan yang putus asa dalam kehidupan namun dipertemukan dan saling mencinta. Ikatan yang terjalin antara seorang dosen dan murid SMU yang bekerja sebagai penghibur lelaki hidung belang. Dosen yang memiliki penyakit tumor otak awalnya memilih tidak mau operasi karena pribadinya yang tertutup dan yakin tidak akan ada hal yang mempu membuatnya bahagia apabila hidup, sedangkan si wanita SMU yang "rusak" memutuskan diri berubah menjadi pribadi yang lebih baik karena jatuh cinta pada si dosen. Sang wanita memaksa untuk dosen operasi meski akhirnya dosen harus kehilangan memori dan tidak mengingatnya lagi. 
Sedangkan "First Kiss" bercerita tentang kisah gadis berusia 26 tahun dan kekasihnya yang berusia 18 tahun. Aku suka cerita ini, karena muncul dalam pencarian yang tidak pernah aku duga. Cerita ini menjadi inspirasi untukku yang juga sedang berada dalam kisah yang sama. "First Kiss" bercerita tentang cinta yang datang tanpa memandang batasan usia, menaklukkan perasaan dibalik kedewasaan dan pemikiran. Cemooh karena wanita lebih tua dan pria lebih muda. Nasihat yang sama yang pernah aku dapatkan dari sekelilingku "dia masih muda, tentu tidak akan bisa serius","dia masih muda, pasti ada cinta lain yang lebih baik dari pada cintamu", "usiamu tidak pantas untuk menunggunya, kamu sudah keriput dia masih tetap muda", atau "dia akan bosan suatu saat nanti, saat kamu sudah tidak mempesona saat ini". Namun yang lebih parah yang pernah aku dapatkan adalah "Jangan cari pacar asal ganteng dan kaya kerena orangtuanya...".
HEIIIIIII..... aku ini bukan wanita matre yang makannya uang aja. AKu masih punya tenaga dan wawasan yang mampu memberikanku rupiah demi rupiah (Aku terlarut emosi).
Back to "First Kiss" Sang pria yang bernama Bass tetap mencintai Sa meski jarak usia yang berbeda, lari beberapa tahun untuk mencari kesuksesan dan kembali pada Sa yang masih tetap menanti. 
"My Rainy Days" memberiku nasihat "cinta itu mampu merubah hidup, cinta itu candu yang mampu menjadi motivasi. Cinta adalah semangat, dan cinta itu butuh pengorbanan". Sedangkan "First Kiss" memberikanku nasihat "Cinta tak mengenal batas usia sejauh saling mencinta, sejauh saling menopang dan percaya".

Banyak movie yang menarik untuk dicerna, dan hanya orang munafik yang tidak berbicara tentang cinta. Hanya orang mati yang bernafas tanpa mengenal cinta.
Bagi mereka terkadang berbicara tentang cinta adalah "alay", "labil", "basi". Tergantung mereka sajikan dalam ungkapan dan berbentuk seperti apa. 
Sejauh ini, aku menikmati masa-masa saling mencintai. Meski kadang aku membuatnya terluka, meninggalkannya dalam diam, menyakitinya dengan tingkahku yang dingin. Namun selama 1 tahun 2 bulan dia yang selalu mengerti dan meredamkan amarahku, dia yang selalu mencoba sabar dan tenang dalam menanggapiku. Membuatku malu, membuatku sadar, membuat yakin. Dia memang istimewa.

Ceritaku dan dia juga bagaimana kami bersama aku tuliskan dalam banjiran kalimat. Tidak sempurna, hanya aku ingin mengabadikannya. Dan ingin menjadikan cinta kami sebagai pembawa damai, dan pembawa kasih.


Jumat, 06 Juni 2014

Orang Muda Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari - Gianyar

OMK Sta. Maria Gianyar adalah Orang Muda Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari. Gereja Paroki kami terletak dijalan Mulawarman No. 99 Gianyar – Bali.

OMK Sta. Maria Gianyar berdiri pada tanggal 21 November 1985 yang pada masa itu pastor paroki adalah Alm. Romo Morris yang berasal dari Prancis.

Saat ini OMK Sta. Maria Gianyar menjajaki usia ke 28 tahun di bawah bimbingan dari pastor paroki yang baru yaitu Rm. Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta, Pr.
Generasi ke 28 kini berjumlah kurang lebih 80 kaum muda yang berusia kisaran 14 tahun – usia dewasa belum menikah.

Motto OMK Sta. Maria – Gianyar adalah “Kebersamaan adalah Persaudaraan” dengan bendera berlatar merah yang berarti muda dan berani, tulisan berwarna putih berarti beriman, dan gambar Bunda Maria berlatar biru sebagai lambang Katolik.
Kepengurusan OMK Sta. Maria Gianyar tahun 2013 – 2015 adalah sebagai berikut :
Ketua         :        MonicaFebrianti Rahayu, S.S
Wakil         :        Faristiano
Sekretaris   :        Aghata Adinadia Belinda
Bendahara  :        Sylvia Hellen Lorenza. R
Liturgi         :       1. Elisabeth Seran
                          2. Donatus Oktavianus Saklyressi
Minat bakat:       Ignasius Analdhy Jiyesta
Humas        :       Clara Dewi Yulianti. F

Kegiatan yang sudah berlangsung selama kepemimpinan 2014 – 2015 :
   1.     Liturgi perayaan Kamis Putih 2013 & 2014
   2.     Tablo Jumat Agung 2013 & 2014
   3.     Rekoleksi OMK Sta. Maria di Taman Ujung – Karangasem
   4.     Retret OMK Sta Maria dalam Pelatihan Kepemimpinan di Rumah Retret Tegaljaya
   5.     Bidang Olahraga :        Futsalm, Tenis Meja, Badminton, Basket
   6.     JOMK Dekenat Bali Timur
   7.     Seminar Keagamaan 2013 & 2014 di Hotel Adhijaya Sunset  
   8.     Pelatihan Kepemimpinan Keuskupan Denpasar 2013
   9.     Bible Youth Camp di Agrotourism 2013
   10.   Masa Penerimaan Anggota Pemuda Katolik Bali 2013
   11.   JOMK Keuskupan Denpasar 2014
   12.   Akustik Perform
   13.   Bazzar Mini
   14.   Ngamen Paroki

Masih banyak kegiatan yang akan membanjiri kegiatan OMK Sta. Maria Gianyar dengan beberapa program kerja yang masih menunggu untuk dituntaskan.
Kami sangat menerima dan berharap agar teman-teman yang berkunjung atau teman-teman rantauan yang menetap di Kabupaten Gianyar – Bali datang ke Paroki Santa Matia Ratu Rosari Gianyar dapat mengenal, berbagi, pelayanan, dan bersukaria dalam membentuk Iman yang tajam bersama kami.
Untuk kontak person mengenai OMK Sta. Maria Gianyar atau Paroki Santa Maria Gianyar, sahabat bisa menghubungi paastoran dengan alamat yang tertera di halaman atas, dan nomor telpon : (0361) 943457.

Untuk informasi selanjutnya, silakan mengunjungi media sosial OMK Santa Maria Gianyar, di :
Facebook        :        OMK Gianyar
Instagram        :        @omk_gianyar
Email               :        omkgianyar@yahoo.com


Terimakasih sudah mengunjungi blog kami, semoga menjadi perkenalan yang berkesan untuk persaudaraan OMK. Salam Damai Kristus.

Jumat, 14 Maret 2014

Penyakit

Aku paling muak berada dititik ini,
Titik kerinduan yang sesungguhnya tidak akan pernah terbalaskan.
Penyakit memang...
Terlalu rapuh untuk bertahan, tetapi terlalu sakit untuk melepaskan.
Aku paling benci berada dalam kesakitan yang tidak bisa aku musnahkan.
Aku benci harus menangis dalam rindu...
Apa sebenarnya yang aku cari? Apa sebenarnya yang aku mau?
Kenapa aku masih saja mencarimu... dan kenapa kau masih saja berbicara tentang malaikat yang sesungguhnya tidak pernah ada...
Kenapa kau masih bercengkrama dengan mereka dalam imajinasimu....
Bukankah mereka takkan tercipta untuk kita?
Coba sekali saja jangan angkuhmu kau menangkan....
Coba sekali saja jangan munafikmu yang kau kokohkan....
Cobalah sekali saja... mengerti kenapa aku ingin bersama tetapi aku memilih pergi.
Cobalah sekali saja... tanyakan pada dirimu tentang kemana perginya cinta yang pernah terikat.
Tentang janji yang terucap.
Tentang luka yang tertahan.
Tentang benci yang menusuk.
Tentang perihnya cinta yang memutuskan untuk pergi.
Bagaimana caraku memulai untuk bercerita?
Sedangkan kau masih susah membuka telingamu.
Lalu... bagaimana caramu memahami kepergianku?
Sedang nuranimu kerap kau tutup kuat dari pedulimu padaku.
Kini apakah untukmu aku yang salah....
Kini apakah untukmu aku yang jahat?
Sudahlah lupakan saja...
Semua sudah terjawab saat kamu menyuruhku untuk mendengarkan lagu itu....
Seventeen - Jalan Terbaik.

Minggu, 02 Maret 2014

Cinta (?) Tapi Beda ...

Hari ini... pertama kali aku tersenyum sendiri dalam perjalanan ke kantor karena membayangkan tingkah dia yang sesungguhnya tidak pernah aku sukai.
Entah... membayangkan hal itu bahagia.
Dari caranya ketawa sambil mengangkat bahu, muter-muter dan dua matanya jadi hilang...
Suaranya yang manja padahal postur tubuhnya 175cm kemungkinan.
Gayanya yang cepat tersinggung dan buat suasana jadi kikuk.
Gaya ceritanya yang lebih buruk dari anak SMP.
Itu semua hampir menjadi hal yang tidak aku sukai dan selalu aku hindari.
Namun...
Ketika aku menemukan kedua mata itu memandangku penuh waspada dan cinta dari jarak yang lumayan jauh... hatiku jadi tentram.
Saat raganya menghampiriku sekedar menyentuh tanganku saja, hatiku berbunga.
Entah... sejak kapan hatiku bertanah.. dan di taburinya bibit bunga-bunga itu.
Terlalu takut untuk aku petik dan aku tunjukkan padanya... sehingga aku terlalu terlihat angkuh dan biasa saja. Padahal hati... bahagia tau dia ada di dekatku.
Dia lebih muda dariku...
Itu alasan yang sempat membuatku takut untuk jatuh cinta kepadanya.
Sampai akhirnya... kami ada di usia hubungan yang lumayan, hampir 8 bulan.
Aku mulai sering menemukannya dalam pikiranku...
Kira-kira berapa lama lagi dia bisa bertahan dengan perhatian dan kasihnya kepadaku yang justru kerap acuh dan tak acuh padanya.
Logikaku bercengkrama dengan hatiku beberapa waktu lalu... "buat apa percayakan hati pada dia yang usia lebih muda... toh dia belum mengerti tentang cinta... dia belum paham soal jalinan dan terikat... dia belum paham tentang kehidupan..."
Cinta bukan dia yang selalu mengabari setiap saat...
Perhatian dan pengertian bukanlah dia yang on time nemenin setiap waktu.
Kasih bukanlah dia yang ego dengan pendapatnya dan memaksa pasangannya untuk menuruti kehendaknya.
Selebihnya... itu yang aku liat dari gaya pacaran anak muda jaman sekarang.
Pacaran ababil lah istilahnya.
Mungkin... bagi beberapa orang.. jalanku salah. "Sudah usia kepala dua.. uda kerja.. bukannya cari pasangan mapan yang dewasa... malah nyarinya daun muda. Belum tentu juga si daun muda setia selamanya. Kalau dia uda bosen liat pasangannya yang tambah tua juga pasti di tinggalin duluan".
Namun... aku juga bertemu dengan orang-orang ini. Mereka berusaha bijaksana walau mungkin mereka punya pikiran yang mengarah ke pembicaraanku tadi. "Toh udah jodoh... mau kata apa. Kita kan mana pernah tau ya jalannya Tuhan. Yoo d lakoni aja. Toh bukan usia lagi, tapi dimana bisa saling melengkapinya. Kalau dia'nya bisa menerima kita, loh kenapa kitanya gak bisa balik menerima dia... disyukuri saja".
Yah... kadang melihatnya yang masih duduk manis dengan tas ku di sampingnya dan botol minum ditangannya membuatku tak bisa menyangkal... aku bahagia.
Dia masih menungguku, menantiku, dan dengan sabar mengharapkan ku untuk segera kembali.
Jika usia kami tidak terpaut 4 tahun. Aku pasti lebih sangat bersyukur memiliki dia.
Lebih bersyukur dari saat ini ....
Semuanya ini rencana Tuhan... kami saja yang dulunya hanya berteman dengan sapaan Kak Ika dan Dd Agung bisa saling menyapa SAYANG...
Dulunya.. kami yang hanya saling meninggalkan... jadi saling menungu.
Dulunya.. dia yang tidak peduli nasehatku sekarang.. jadi lebih manis dan membuatku lebih sungkan untuk menasehati dia.
Kadang aku menemukannya bisa berusia lebih tua dari pada aku.
Caranya memperlakukan aku...
Caranya memperhatikan aku...
Caranya menggenggamku...
Caranya menyayangi aku...
Caranya membelai rambutku...
Caranya mencium keningku...
Cara - cara itu... seperti mimpi yang sempat aku fikir tidak akan pernah aku dapatkan.
Terimakasih... untuk caramu menyayangiku.

Selasa, 25 Februari 2014

Bercengkrama Dalam Lamunan

Sudah menyadari akhirnya bahwa egois hanya akan membuat hati terluka.
Sekarang sudah dihadapkan dengan keadaan seperti itu, dan mulai mencoba memperbaiki. Mungkin bukan untuk Denis ku lagi, tetapi untuk dia yang memiliki cintaku kemudian.

Masih memandangi sebuah foto ukuran 10R di tepian cermin. Sengaja aku meletakkan foto itu disamping tempat favoritku, agar aku bisa menemukannya meskipun hanya dalam seutas kertas foto.

Apa kabarkah dirinya? Baikkah dia? Bahagiakah dia sekarang? Apakah dia masih mengingat tentangku?
Dia mulai menghilang sedikit demi sedikit dengan sisa sakit hatinya.
Dalam hati dan fikirannya, aku yang salah karena sudah melakukan hal yang membuatnya terluka.
Aku meninggalkannya... membuatnya terpuruk dan sakit hati.
Aku hanya ingin membebaskannya dari rasa yang sesungguhnya sudah lama dia ingin lepaskan tanpa dia sadari.
Kini aku bercengkrama dengan malam...
Melamun...
Berandai-andai...
Andai suaraku mampu menyentuh pendengarannya dan hatinya, sayangnya sudah tidak diinginkannya lagi.
Banyak hal yang ingin ku katakan, namun penjelasan seakan percuma.
Ya aku tega... tiba-tiba aku teringat dengan keluhanmu "tega kamu ryl..."...

Denis... aku ingin kamu ada diposisiku, dan mungkinkah kamu akan mengerti.
Aku terluka dengan diammu, aku sakit dengan acuhmu, aku muak dengan ketidakpastianmu, aku takut dengan kehidupanmu, aku kerap cemas menantimu, selalu kau tumpahkan airmata yg sudah tidak bisa aku tahan-tahan lagi untuk meluapkan segalanya.
Kini... kita sudah dipisahkan dalam ikatan hubungan, namun aku tak mampu memungkiri kenyataan bahwa aku semakin mencintaimu.
Sebab... sudah menjadi bagian dalam diriku membina rasa ini dalam lamunanku tentangmu.
Dalam sendiriku, sering aku nikmati untuk menemukanmu dan kenangan yang tersisa dalam sepenggal kisah.
Aku rapuh... memaksa segala kerinduan tertumpah dalam kesunyianku.

Kamu tidak pernah membelikanku bunga atau hanya sekedar menggandeng tanganku saat sedang berjalan bersama.
Aku mengeluh pada diriku, aku tidak sempurna sehingga beginikah yg kau berikan kepadaku.

Teringat beberapa waktu lalu saat malam mulai larut, kau membawaku mengelilingi jalanan panjang dengan cerita-cerita lucu setelah sekian lama kita memutuskan hubungan... kau membuatku jatuh cinta lagi. Lagi... dan sekali lagi... aku semakin mencintaimu.
Kau mengizinkanku melingkarkan kedua tanganku dipinggangmu dan merebahkan kepalaku dipunggungmu yg lapang.

Aroma tubuhmu... ciri khasmu... membuatku meneteskan lagi-lagi rasa rinduku untuk kembali menjadi milikmu.
Kau mengajakku memijakkan lagi kedua kakiku pada pasir putih pantai bintang harapan kita... yang membuatku tertegun... kau menyerahkan tangan kirimu untukku genggam.
Tampanku... masih ingatkah kamu?
Kita duduk berdua disamping darmaga, berhadapan...berpandangan dan bernostalgia tentang kisah kita yg telah lalu dan melupakan jalinanmu dengan dia dan jalinanku dengan kekasih baruku untuk malam itu.

Kau hapuskan lagi air mataku... kau memelukku lagi...
Kau menciumku lagi dengan sisa air mata yang masih membasahi wajahku malam itu...
Selalu kehangatan yang aku rasakan saat sedang bersamamu...
Nyaman... lebih nyaman dr saat aku menyentuh selimut kebangganku sejak kecil.

Suaramu kerap membuatku rindu... suara tegas dengan karakter dewasamu yang matang.
Terlalu tegas... hingga kadang membuatku takut.
Takut amarahmu meluap... takut kau tinggalkan... dan kau hukum dengan tidak mengabariku apabila aku melakukan kesalahan yang kau benci.

Tidak sampai disana saja... malam itu menjadi malam yng terindah... setelah 5 tahun menjalani bersama... pertama kami kau izinkan aku menjadi seseorang yg spesial... membiarkan diriku berkata dengan nyata dihadapanmu "happy birthday ke 22 tahun"
Jawabanmu tak ku duga...
Dengan sigap kau bertanya "maukah kamu menikah dengan aku?"
Denis... andai kamu jadi aku...
Itu adalah mimpiku... mana bisa aku menolaknya.
Kau memelukku lagi... dan terasa lebih hangat dari pelukanmu sebelumnya.

Kau mengantarku ke depan pagar kost, saat mengucapkan salam perpisahan aku ingat jelas kau katakan ini "targetku umur 22 ini... sukses dan menikah dengan kamu"
Aku tak ingin menikah muda... namun apabila engkau sungguh... aku hanya mau denganmu.

Hari itu dimulai.... rinduku semakin mencuat kencang... ingin terus denganmu...
Ingin memanjakanmu dengan pribadiku yang sudah aku benahi demi dirimu.
Sampai akhirnya malam itu, Tuhan izinkan lagi aku bertemu denganmu.
Sayangnya... malam itu aku mulai ketakutan dengan dirimu...
Saat kau tertidur pulas... aku menemukan dia dalam sebuah pesan... nama itu tertulis "Nurrul"
Pesan yang kamu katakan padanya "Aku mencintai kamu, hanya kamu"
Aku hanya bisa memandangmu yang tertidur pulas dengan air mata kekecewaan... airmata kesedihan. Belum sehari... kau bilang ingin menikahi aku.

"Sheryl..." aku dengar kamu memanggilku lalu menarikku kedadamu untuk segera tidur dalam pelukkanmu...
Sampai akhirnya waktu memintamu kembali pada aktivitas....
"Kamu ingin meninggalkan aku?" Tanyaku
"Tidak... aku tidak pernah meninggalkan kamu" jawabmu.
Hatiku berontak dan berkata "kamu bohong...."

Yaa.... itu sudah berlalu beberapa bulan lalu....
Kini aku sedang bersamanya... dia terlalu menjagaku, mencintaiku dan menawarkan aku dengan berbagai hal yang kerap aku rindukan dari kamu.
Membawakan ku bunga... menyediakan aku waktunya... membiarkanku menjadi diriku... memegang tanganku dalam keadaan apapun itu.
Andai aku bisa pindahkan....
Aku ingin menemukannya dalam lamunanku...
Aku ingin mencintainya setiap detik...
Aku ingin merindunya setiap waktu.

Denis... antuasiasmu masih saja...
Kau ingin menjadi yg terakhir pada hariku...
Kau TERNYATA masih mengingatku... yg aku fikir sudah tidak lagi ada dalam ingatan dan doamu...
Pesanmu saat malam ulangtahunku...
Adalah sebagian dr sebuah doa ku yang terkabul...

Minggu, 05 Januari 2014

Tangisan Tengah Malam

Sudah aku mengerti rasanya kehilangan,
Hei kau,,, pria berkemeja orange dengan senyuman penuh paksa dalam sebuah foto di memori handphone ku ... Malam ini aku sedang tersiksa dengan segala kerinduan yang mulai memuncak. Sudah sering aku tahan, sering aku pungkiri … sayangnya malam ini saat aku memeluk beruang pink dengan tulisan “I Love You” membuatku tidak mampu menahan lagi derai air mata ini.
Sekali lagi, aku mencoba mengatupkan tanganku dan mulai berbincang dengan Tuhan ku di surga tentang “rasaku”. Justru semakin aku bercerita, kenangan itu semakin jelas aku lihat dalam memori ingatanku.
Entah itu jailmu, senyummu, marahmu, tawamu, cuekmu, kasihmu, jahatmu, tegamu, diammu, dan bahkan cintamu. Ya … total aku sangat merindukanmu dibalik rasa bersalah dan munafikku.
Doaku masih sama dengan doa yang kerap kali aku panjatkan saat aku merindukanmu dibalik rasa bersalahku, “Bapa, jika dia jodohku … mohon satukanlah kami. Namun, apabila dia bukan jodohku … tolong Bapa, bantu aku untuk mampu melupakan dan menerima kenyataan itu”.
Aku memeluk boneka ini erat, mungkin jika dia manusia … dia sudah teriak minta tolong karena kesesakan nafas. Namun, hanya dengan memeluk benda ini … aku merasa “nyaman” dan merasa “tenang”. Jika tidak, mungkin aku masih menangis kencang dibawah selimut tebalku dan tulisan ini dijamin tidak akan jadi.
Saat aku menyadari tetesan demi tetesan itu kian membanjiri wajahku, aku mulai menghapusnya dan mencoba tersenyum sembari berkata menghibur diri “aku lupa … DIA sudah bahagia … aku lupa, DIA sudah melupakan aku.
Aku takut tidur malam ini, apalagi saat aku mencoba menutup kedua mataku dan bayang dia mulai datang, kemudian kembali menggentayangi imajinasiku. Ya, lagi-lagi aku akan menangis dan membujuk dunia khayalku untuk merangkai kejadian-kejadian romantis saat kelak bertemu atau berpapasan dengan dia dan ujung-ujungnya bisa berakhir dengan “CLBK” ….
HANYA MIMPI … KHAYALAN …
Sekedar obat,,, agar rinduku terbayarkan meski hanya dengan cerita dalam khayalanku yang “PASTINYA” tidak akan menjadi sebuah kenyataan. Seperti ceritaku dan dia yang ujung-ujungnya hanya menjadi sekedar “CERITA” bukanlah sebuah “KEABADIAN”.
Namun jika aku masih bisa membujuk Tuhanku, aku ingin sekali dikembalikan pada tahun 2008 … dengan 2 permintaan yang salah satunya ingin sekali dikabulkan.
1.    Aku tidak ingin mengenal dan menanggapinya saat dia mengejar cintaku.
2.   Aku ingin akal sehatku terkontrol dan menyadari sejak awal … kami tidak sama, dan tidak akan bisa bersatu dalam sebuah kepercayaan yang sama.
Sekiranya jika dari awal aku memahami, mungkin perasaan ini tidak akan sedalam ini. Jika dari awal aku mengerti, mungkin jalannya tidak akan sepanjang ini. Jika sejak awal aku sadar, mungkin saat ini aku baik-baik saja dan tidak harus pura-pura baik padahal hatiku tersiksa karena rindu seseorang yang “mungkin” sudah melupakan aku, menemukan penggantiku, dan bahagia dengan kehidupan barunya.
Aku harap DIA baik-baik saja … sehat selalu, dan tidak lupa Sholat Jumat.