Rabu, 18 Februari 2015

Ada BAHAGIA,

Aku pernah meyakini satu hal, bahwa pilihanku adalah yang terbaik.
Dan sampai saat ini, orang yang malam tadi memegang tanganku, mencium keningku, merangkul tubuhku masih menjadi kekasih yang terbaik.
Yang pergi telah pulang, dan bukan penantian lagi yang menjadi rasa dalam benak kali ini. Antusias, menjadi gerbang dari perasaanku malam ini. Antusias dalam menjalani hariku bersamanya, antusias dalam mencintai dia, antusias dalam segala kegiatanku bersamanya, dan antusias saat berdua dengannya.
Banyak ekspresi yang ingin aku keluarkan, namun hanya satu kata yang bisa menggambarkan... “BAHAGIA”
Aku bahkan lupa rasanya sakit hati ketika aku melihat wajahnya, aku bahkan lupa jengkelku kepadanya ketika melihat tubuhnya mendekat.
Hanya ada harapan dibalik ramah yang aku tunjukkan padanya beberapa waktu sebelum dia mencium keningku, yakni “kekasihku mencintai aku lagi”.
Lalu, setelah aku muak dengan diriku yang mulai merengek dan hampir meneteskan air mata sewaktu aku tidak bisa mengontrol diriku dari emosi, hanya ada penyesalan yang tertinggal. Aku telah meinggalkannya, bukankah harusnya aku tetap bersamanya dan menunjukkannya jalan pulang menuju hatiku? Aku menyesal....
Namun, ini lah suratan. Dia mengejarku. Disisi jalan dengan motor beat putih merahku aku menjawab telponnya yang bertanya aku dimana, dan selang beberapa detik mobil ayla hitam mendekatiku, dia datang dan menemui aku.
Amarahku sudah mereda, sebab... aku sudah terlalu gegabah dengan meninggalkannya tanpa membuatnya menemui arah menuju hatiku.
Sambil melihat matanya yang tajam, aku berbicara padanya tentang hati. Aku tidak bisa menangis, aku tak mampu keluarkan pedihku. Aku takut lemah.
Namun, inilah perempuan.. tak ada adegan tanpa airmata.
Aku mulai meledak sedih saat mengungkapkan kepedihanku “saat ini, aku tidak punya apa-apa lagi, tidak ada pekerjaan, tidak ada semangat, tidak ada kepercayaan, aku cuma punya kamu. Karena kamulah yang slalu kasi aku semangat. Aku Cuma punya kamu”, hatiku benar-benar sakit waktu menyadari betapa jauhnya kekasih yang menjaga cintaku selama setahun tujuh bulan ini.
Aku telah menghancurkan hatinya dengan tidak merawat cintanya dengan kasih, aku teledor menjaga hatinya dengan kerap tegas dalam bersikap. Tegasku dulu palsu, aku selalu ingin menjadi sosok kuat yang sesungguhnya akulah yang lemah. Aku hanya seorang yang munafik.
Menyadari airmata mulai membasahi wajahku, aku mencoba menghapus sisa airmata diwajahku, mulai menarik nafas panjang, dan kemudian tersenyum. Karena aku sadar, senyumku bisa menyembuhkan sedihku, senyumku bisa membuatku lebih baik, dan senyumku bisa membuatnya tahu bahwa aku tidak pernah membencinya. Cukuplah gegabah menguasai emosiku, aku tidak ingin menyesal lagi dan menangis pada akhirnya.
Kini, kekasihku kembali. Aku tahu, manusia selalu mempunyai titik jenuhnya dalam setiap hubungan, pekerjaan, rutinitas, dan lain-lain. Tetapi, manusia yang berakal budi tahu dimana dan bagaimana caranya meluapkan jenuhnya.
Aku kenal kekasihku, aku tahu siapa kekasihku, karena itu aku selalu yakin... dia tidak akan pergi lama dan jauh dari hatiku. Kini, aku sedang menuntunnya sampai pada hati yang menjadi rumah dari cintanya. Semoga, selanjutnya ia akan selalu betah disini.


Teddy... dia pulang. Kita bisa menikmati malam bertiga lagi kini. Semoga kita akan selalu merasa bahagia dan bersyukur bahwa Tuhan selalu melimpahi kita dengan kasih dan rahmatNya.

Senin, 09 Februari 2015

Rasa Ini Terlalu Segar Untuk Dibunuh



Sekarang aku mengerti bahwa setiap perjalanan selalu ada cerita yang mengesankan dan cerita yang menyakitkan.
Dulu, aku pernah ceroboh. Kali ini, cukuplah untuk bertindak dengan emosi dan keras kepala.
Aku terlalu bergelora dalam kisahku kali ini, kisah yang tidak pernah aku kira mampu membuat gairahku untuk mencintai memuncak.
Sayang, kini kandas. Salahku, aku memaksanya dengan caraku padanya untuk mencintaiku dengan serius dan mengikuti cara cinta dewasa yang harus memasang komitmen dalam menjalaninya.
Aku sudah merenggut masa mudanya. Maka dari itu, kali ini aku akan mengikuti jalurnya. Melepaskannya... membebasskannya mencari siapa dirinya dalam jutaan inginnya yang sempat tersendat untuk mencintai aku.
Aku sudah lelah,
Aku sudah tidak ingin jatuh dalam cinta. Karena cintaku kali ini, masih fress. Terlalu segar untuk aku bunuh. Maka aku ingin menjaganya hingga dia lelah berkelana dan memutuskan untuk kembali.
Sejauh ini, aku hanya ingin mempersiapkan diriku. Agar jika dia kembali, kami memiliki hubungan yang lebih berkualitas dari pada ini.
Sejauh ini, aku terlena dalam cintaku. Seperti tertidur nyenyak dalam kuil. Tiba-tiba lonceng berdegung mengagetkanku.. membuatku pening dan ingin terjatuh. Seperti itulah rasanya kini, namun aku yakin aku bisa bangkit.
Aku tidak terpuruk, aku masih kuat karena aku cinta.
Aku bertahan dan takkan aku tinggalkan.
Aku masih tetap berdoa, sampai hatinya terbuka lagi untuk mencintai setiap perjalanan kami.
Aku masih berdoa untuk kuatnya kita dalam menjalani kisah yang terbilang rumit ini.
Usia yang terpaut jauh, keluarga yang tentu tidak mengizinkan hubungan pria lebih muda dari pada wanita, masyarakat yang mencemooh, kerabat yang mengkritik, dan mental yang terombang-ambing, jenuh yang lahir dari keraguan, dan diam yang justru membuat kuat menjadi tipis.
Aku rindu dimana kami kekeuh untuk berdiri berdua, di bawah usia yang berbeda, di tekan cemooh dan kritik yang juga tidak lahir seperti itu, namun ada juga doa dan dukungan yang menyirami kegerahan kami.
Sungguh aku merindukan kekuatan itu. Aku merindukan sapaan hangatnya, pelukannya ketika aku merasa lemah, dan semangatnya ketika aku mulai terlihat tidak berdaya.
Kini, aku akan kuat sendiri. Aku percaya ini hanya untuk sementara. Karena aku yakin, dia mengerti tentang apa yang dia rasakan sedari awal dia percaya untuk jalan berdua denganku. Aku yakin, dia tahu tentang perasaan yang pernag membara dalam jiwanya untukku. Aku yakin, dia mengejar cintaku tentu karena ada hal yang istimewa dalam diriku yang membuatnya yakin jalan bersama denganku hingga 1 tahun 7 bulan ini. Seperti halnya aku yang melihat keistimewaan dari padanya, sabarnya dia dalam segalanya hal, cekatannya dia dalam melakukan sesuatu, dan perhatiannya kepada orang-orang disekitanya. Wajahnya yang ramah dengan senyumannya yang khas. Hal itu sangat istimewa.
Kini, nikmatilah petualangamu hingga kamu menemukan rasa yang disebut CINTA. Mungkinkah akan senada dengan perasaan yang pernah membara untuk hubungan kita?

Cinta, Karma, dan Penantian....



Setahun tujuh bulan yang lalu, ada seorang cowok remaja yang sedang jatuh cinta, dan dengan segala upayanya dia meraih hati wanita idamannya meski nyata wanita itu terpaut 4 tahun lebih tua dari dirinya.
Wanita ini terlalu bertingkah, mengetahui sisi buruk dari si remaja cowok ini membuatnya menjajah sang remaja begitu menyedihkannya.
Mulai dari menuntut perubahan si remaja menjadi dewasa, membuat si remaja menjadi anak yang membangkang, dan mempermainkan kesabaran si remaja.
Remaja ini mempunya sifat yang “susah sendiri” dalam kesepiannya, dia akan segera mencari tempat diman dia bisa mendapatkan hiburan. Namun, istimewanya remaja ini adalah sosok pengertian dan sabar.
Mungkin, wanita yang ada dihadapannya adalah tantangan dan hiburan baginya. Susah menaklukkan sisi angkuh dan jutek si wanita itu membuatnya pantang menyerah dan mencoba berkali-kali meski sudah ditolak dan diberikan harapan palsu.
Remaja ini tidak menolak, sampai akhirnya si wanita menginginkan sebuah Teddy. Dengan perjuangannya, remaja mengajak wanita itu mencari Teddy yang akan menjadi sosoknya sebagai teman saat wanita sendiri. Wanita itu hanya menyambut dengan perasaan kacau karena melihat tingkah remaja yang jatuh cinta padanya itu, merasa lucu, dan geli dengan segala cara dan tingkah si remaja.
Mungkin sudah saatnya, setahun bersama dengan perasaan terombang ambing dari remaja yang masih belum bisa mendapatkan perasaan utuh kekasihnya. Bunga, senandung lagu, donat why nut j.co kesukaan wanita hampir tidak pernah alfa dari hadapan wanita. Begitu special wanita dibuat oleh remaja ini, segala perhatian dicurahkan oleh sang remaja hingga mendapatkan perhatian wanita pujaannya. Dari kegiatan yang sama sekali tidak pernah dia minati, kegiatan sosial, anak-anak, dan bergaul sampai lupa waktu, makanan pedas yang sudah menjadi khas wanitapun kini menjadi khas dari remaja yang sedang jatuh cinta ini.
Melihat kegigihan cowok yang mencintainya, dan cemburu karena wanita lain mulai menarik perhatian remaja. Wanita ini berusaha mengerti dan menjadi kekasih yang baik untuk remaja yang mencintainya.
Untuk beberapa bulan, mereka saling mencinta, mereka saling mengisi satu sama lain. Mereka selalu berdua, terlihat jelas bahwa usia tidak jadi pembatas diantara mereka. Cara mereka mengekspresikan diri bahwa mereka adalah sejioli yang bahagia, membuat wanita sadar bahwa remaja bukan batasan usia untuk mencinta. Namun dibalik itu, wanita menyadari.... dia sudah salah langkah. Dia merenggut usia remaja kekasihnya untuk cinta yang serius.
Kini, ketakutannya memuncak. Remajanya tidak bergelora seperti ketika dia mengejar cinta si wanita. Remaja menjadi pribadi yang menjauh, cenderung emosi dan terlihat jelas bahwa naluri pria mulai tumbuh dalam dirinya. Dia menjadi seseorang yang lebih tegas.
Kini yang menghantui benak mulai nakpak jelas, mungkin kejenuhan hendak merajai remaja.
W           :           “Apa kamu bosan?”
R            :           “Untuk apa..? aku tidak bosan”
W           :           “Lalu mengapa kamu berubah?”
W           :           “Maafkan sifatku.. aku cinta kamu”
Kemudian sebulan berlalu, kecurigaan wanita semakin terlihat dalam. Maka dengan segala cara dia mengorek hal yang sangat rapi ditutupi sang kekasih. Ternyata, ada yang lain. Bukan hanya seorang.
W           :           “Kenapa kamu tega?”
R            :           “Aku jenuh”
W           :           “Apa salahku? Aku sudah berusaha menjadi kekasih yang baik”
R            :           “Tidak. Bukan kamu aku yang salah”
W           :           “Kembalilah, aku punya kesempatan untuk kamu”
R            :           “Aku bukan pria, aku remaja yang susah berkomitmen.”
W           :           “Jangan pergi”
R            :           “Aku jenuh”
W           :           “Maaf membuatmu jenuh”
R            :           “Aku sudah sakiti kamu. Aku melepaskan kamu agar kamu tidak sakit karena aku. Aku ingin menaruhmu pada posisi yang aman. Bahagiamu yang utama buat aku”
W           :           “Aku cinta sama kamu. Bahagia ku Cuma kamu”
R            :           “Sepenuh hati aku masih mencintai kamu. Namun, kalau dipaksakan hanya akan membuatmu sakit. Kasi aku waktu untuk intropeksi diri”
W           :           “Kesempatan masih ada. Kembali kapanpun itu ketika kamu sudah yakin dengan komitmen”
Wanita hanya bisa menangis, mengingat kembali betapa bahagianya beberapa bulan kemarin ketika si remaja mengajaknya untuk mengakhiri tahun baru bersama ke kebun binatang, kemudian mengawali tahun baru bersama ke tempat sejuk yang banyak ditumbuhi rerumputan, strowberry dan dikelilingi danau. Betapa si remaja sangat menjaganya dengan penuh cinta dan perhatian. Membuat wanita tidak berhenti menangisi, betapa jahatnya ketika dia sedang menguji kesabaran dari si remaja yang mencintai dia.
Kini berbalik sudah, si remaja pergi dengan perasaan yang memudar meski dia tetap mengatakan bahwa dia mencintai sang wanitanya. Perasaan yang tersembunyi, entah apa yang ada dibalik hati si remaja yang mulai menjadi pria.
Wanita kini hanya berdoa, memohon ampun pada Tuhan atas segala sikapnya. Mendoakan kekasihnya yang pergi agar lekas kembali. Berdoa untuk sang kekasih, agar cepat berdamai dengan masa jenuhnya dan kembali pada si wanita. Berharap melalui doa agar sang remaja tetap menjaga hati dan menghindar dari rasa duniawi yang menjebak.
Wanita memeluk Teddy, hadiah yang dianggapnya dulu lelucon ketika remaja yang dicintainya saat ini berkata “Teddy akan menjaga kamu ketika aku sedang tidak ada disamping kamu. Peluk Teddy, berarti kamu meluk aku’
Sambil menangis, dia erat mendekap Teddy karena menyadari.... cintanya kini sudah tidak menyatakan bahwa ia masih mencintai si wanita.
W           :           “Teddy.. terimakasih karena pelukmu membuatku hangat, sehangat pelukannya ketika mencintai aku. Terimakasih tidak meninggalkan aku sendirian seperti dia. Terimakasih masih menemani aku, menjadi sahabat dan kini kekasihku. Jangan pernah tinggalkan aku sendiri. Sekarang, kita menulis... kita akan menulis banyak tentang cinta dan segala rasanya, sambil menunggu dia kembali pulang ke sisi kita”

Senin, 15 September 2014

Bukan Tulisan Galau

Aku sedang menunggu aplikasi youtube di androidku membuka favorite video dari akunku. Sayangnya, saat aku baru membaca tulisan history androidku harus memadamkan cahayanya dan pencariannya. Maka, tinggallah aku dan sisa kenangan dari movie yang ku tonton tanpa mengingat judul mereka satu per satu.
Sejenak aku teringat, setiap habis nonton aku kadang share ke facebook dengan beberapa kata-kata konyol dan lebay atau bahkan tanpa kata-kata sekalipun karena terlalu terharu sehingga tak memiliki kata-kata yang mampu menggambarkan rasa.

Aku suka berbicara tentang cinta, aku suka ketika cinta mulai mengambil alih kehampaanku. AKu cinta pada cinta yang mencinta. 
Beberapa cerita yang berending sedih, bahkan penuh cinta. Ada yang bahagia dengan airmata, ada yang bahagia dengan tawa, ada yang berujung patah hati namun tetap dengan senyuman, dan ada yang berakhir menyedihkan dengan airmata yang terkuras.
Aku selalu mengambil waktu malam hingga subuh menjelang untuk menonton dan hanyut dalam cerita yang kusimak, dan jika hobby baruku itu diketahui pacarku dia akan mengomel sampai mata jadi juling baca pesannya, dan telinga jadi jebol dengar ocehannya. "aku melakukannya karena aku ingin kamu sehat, sayang" selalu jadi alasan utamanya.

MOvie yang kutonton berasal dari Thailand, Korea, Jepang dan China. Entah mengapa aku lebih tertarik dengan alur cerita dan sajian karakter yang mereka tuangkan dalam movie-movie itu. Indonesia, bagiku masih jauh dari sempurna untuk menunjukkannya karena yang berbakat selalu tertutupi oleh mereka yang suka menyontek karya fantastik negeri lain. Sayang sekali.
Movie-movie itu menjadi gambaran dari kehidupan yang tersembunyi dan sama sekali tidak pernah kita ketahui, seperti film terakhir yang ku tonton hari ini berjudul "Il Mare" cinta yang terwujud oleh batasan waktu yang berbeda 2 tahun. Komunikasi yang terjalin melalui kotak surat, berbicara dengan seseorang yang dicintai tanpa pernah dikenali, dan sayangnya harus saling mengenalnya ketika salah seorang telah tiada dari dunia. Inpossible, tetapi itu bisa saja menjadi kisah nyata seseorang.
Ada juga kisah dari movie "Princess Nigth" yang bercerita tentang seseorang yang bangkit dari kehidupan masalalu, memperbaiki diri dan kehidupannya, sempat hampir berpisah dengan suaminya yang baru mengetahui siapa dirinya sebelum menjadi seorang istri. Dari cerita itu, ada pesan yang kita maknai, "Il Mare" berpesan "Cinta itu hidup meski dunia berbeda" kemudian "Princess Nigth" berpesan "Jangan melihat masalalu pasangan yang kelam, jika masa depannya lebih cerah dan mampu membuatmu bahagia dan utuh".
Aku juga sempat mencari cerita romantis lainnya seperti "My Rainy Days" dan "First Kiss". "My Rainy Days"menceritakan tentang dua insan yang putus asa dalam kehidupan namun dipertemukan dan saling mencinta. Ikatan yang terjalin antara seorang dosen dan murid SMU yang bekerja sebagai penghibur lelaki hidung belang. Dosen yang memiliki penyakit tumor otak awalnya memilih tidak mau operasi karena pribadinya yang tertutup dan yakin tidak akan ada hal yang mempu membuatnya bahagia apabila hidup, sedangkan si wanita SMU yang "rusak" memutuskan diri berubah menjadi pribadi yang lebih baik karena jatuh cinta pada si dosen. Sang wanita memaksa untuk dosen operasi meski akhirnya dosen harus kehilangan memori dan tidak mengingatnya lagi. 
Sedangkan "First Kiss" bercerita tentang kisah gadis berusia 26 tahun dan kekasihnya yang berusia 18 tahun. Aku suka cerita ini, karena muncul dalam pencarian yang tidak pernah aku duga. Cerita ini menjadi inspirasi untukku yang juga sedang berada dalam kisah yang sama. "First Kiss" bercerita tentang cinta yang datang tanpa memandang batasan usia, menaklukkan perasaan dibalik kedewasaan dan pemikiran. Cemooh karena wanita lebih tua dan pria lebih muda. Nasihat yang sama yang pernah aku dapatkan dari sekelilingku "dia masih muda, tentu tidak akan bisa serius","dia masih muda, pasti ada cinta lain yang lebih baik dari pada cintamu", "usiamu tidak pantas untuk menunggunya, kamu sudah keriput dia masih tetap muda", atau "dia akan bosan suatu saat nanti, saat kamu sudah tidak mempesona saat ini". Namun yang lebih parah yang pernah aku dapatkan adalah "Jangan cari pacar asal ganteng dan kaya kerena orangtuanya...".
HEIIIIIII..... aku ini bukan wanita matre yang makannya uang aja. AKu masih punya tenaga dan wawasan yang mampu memberikanku rupiah demi rupiah (Aku terlarut emosi).
Back to "First Kiss" Sang pria yang bernama Bass tetap mencintai Sa meski jarak usia yang berbeda, lari beberapa tahun untuk mencari kesuksesan dan kembali pada Sa yang masih tetap menanti. 
"My Rainy Days" memberiku nasihat "cinta itu mampu merubah hidup, cinta itu candu yang mampu menjadi motivasi. Cinta adalah semangat, dan cinta itu butuh pengorbanan". Sedangkan "First Kiss" memberikanku nasihat "Cinta tak mengenal batas usia sejauh saling mencinta, sejauh saling menopang dan percaya".

Banyak movie yang menarik untuk dicerna, dan hanya orang munafik yang tidak berbicara tentang cinta. Hanya orang mati yang bernafas tanpa mengenal cinta.
Bagi mereka terkadang berbicara tentang cinta adalah "alay", "labil", "basi". Tergantung mereka sajikan dalam ungkapan dan berbentuk seperti apa. 
Sejauh ini, aku menikmati masa-masa saling mencintai. Meski kadang aku membuatnya terluka, meninggalkannya dalam diam, menyakitinya dengan tingkahku yang dingin. Namun selama 1 tahun 2 bulan dia yang selalu mengerti dan meredamkan amarahku, dia yang selalu mencoba sabar dan tenang dalam menanggapiku. Membuatku malu, membuatku sadar, membuat yakin. Dia memang istimewa.

Ceritaku dan dia juga bagaimana kami bersama aku tuliskan dalam banjiran kalimat. Tidak sempurna, hanya aku ingin mengabadikannya. Dan ingin menjadikan cinta kami sebagai pembawa damai, dan pembawa kasih.


Jumat, 06 Juni 2014

Orang Muda Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari - Gianyar

OMK Sta. Maria Gianyar adalah Orang Muda Katolik Paroki Santa Maria Ratu Rosari. Gereja Paroki kami terletak dijalan Mulawarman No. 99 Gianyar – Bali.

OMK Sta. Maria Gianyar berdiri pada tanggal 21 November 1985 yang pada masa itu pastor paroki adalah Alm. Romo Morris yang berasal dari Prancis.

Saat ini OMK Sta. Maria Gianyar menjajaki usia ke 28 tahun di bawah bimbingan dari pastor paroki yang baru yaitu Rm. Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta, Pr.
Generasi ke 28 kini berjumlah kurang lebih 80 kaum muda yang berusia kisaran 14 tahun – usia dewasa belum menikah.

Motto OMK Sta. Maria – Gianyar adalah “Kebersamaan adalah Persaudaraan” dengan bendera berlatar merah yang berarti muda dan berani, tulisan berwarna putih berarti beriman, dan gambar Bunda Maria berlatar biru sebagai lambang Katolik.
Kepengurusan OMK Sta. Maria Gianyar tahun 2013 – 2015 adalah sebagai berikut :
Ketua         :        MonicaFebrianti Rahayu, S.S
Wakil         :        Faristiano
Sekretaris   :        Aghata Adinadia Belinda
Bendahara  :        Sylvia Hellen Lorenza. R
Liturgi         :       1. Elisabeth Seran
                          2. Donatus Oktavianus Saklyressi
Minat bakat:       Ignasius Analdhy Jiyesta
Humas        :       Clara Dewi Yulianti. F

Kegiatan yang sudah berlangsung selama kepemimpinan 2014 – 2015 :
   1.     Liturgi perayaan Kamis Putih 2013 & 2014
   2.     Tablo Jumat Agung 2013 & 2014
   3.     Rekoleksi OMK Sta. Maria di Taman Ujung – Karangasem
   4.     Retret OMK Sta Maria dalam Pelatihan Kepemimpinan di Rumah Retret Tegaljaya
   5.     Bidang Olahraga :        Futsalm, Tenis Meja, Badminton, Basket
   6.     JOMK Dekenat Bali Timur
   7.     Seminar Keagamaan 2013 & 2014 di Hotel Adhijaya Sunset  
   8.     Pelatihan Kepemimpinan Keuskupan Denpasar 2013
   9.     Bible Youth Camp di Agrotourism 2013
   10.   Masa Penerimaan Anggota Pemuda Katolik Bali 2013
   11.   JOMK Keuskupan Denpasar 2014
   12.   Akustik Perform
   13.   Bazzar Mini
   14.   Ngamen Paroki

Masih banyak kegiatan yang akan membanjiri kegiatan OMK Sta. Maria Gianyar dengan beberapa program kerja yang masih menunggu untuk dituntaskan.
Kami sangat menerima dan berharap agar teman-teman yang berkunjung atau teman-teman rantauan yang menetap di Kabupaten Gianyar – Bali datang ke Paroki Santa Matia Ratu Rosari Gianyar dapat mengenal, berbagi, pelayanan, dan bersukaria dalam membentuk Iman yang tajam bersama kami.
Untuk kontak person mengenai OMK Sta. Maria Gianyar atau Paroki Santa Maria Gianyar, sahabat bisa menghubungi paastoran dengan alamat yang tertera di halaman atas, dan nomor telpon : (0361) 943457.

Untuk informasi selanjutnya, silakan mengunjungi media sosial OMK Santa Maria Gianyar, di :
Facebook        :        OMK Gianyar
Instagram        :        @omk_gianyar
Email               :        omkgianyar@yahoo.com


Terimakasih sudah mengunjungi blog kami, semoga menjadi perkenalan yang berkesan untuk persaudaraan OMK. Salam Damai Kristus.

Jumat, 14 Maret 2014

Penyakit

Aku paling muak berada dititik ini,
Titik kerinduan yang sesungguhnya tidak akan pernah terbalaskan.
Penyakit memang...
Terlalu rapuh untuk bertahan, tetapi terlalu sakit untuk melepaskan.
Aku paling benci berada dalam kesakitan yang tidak bisa aku musnahkan.
Aku benci harus menangis dalam rindu...
Apa sebenarnya yang aku cari? Apa sebenarnya yang aku mau?
Kenapa aku masih saja mencarimu... dan kenapa kau masih saja berbicara tentang malaikat yang sesungguhnya tidak pernah ada...
Kenapa kau masih bercengkrama dengan mereka dalam imajinasimu....
Bukankah mereka takkan tercipta untuk kita?
Coba sekali saja jangan angkuhmu kau menangkan....
Coba sekali saja jangan munafikmu yang kau kokohkan....
Cobalah sekali saja... mengerti kenapa aku ingin bersama tetapi aku memilih pergi.
Cobalah sekali saja... tanyakan pada dirimu tentang kemana perginya cinta yang pernah terikat.
Tentang janji yang terucap.
Tentang luka yang tertahan.
Tentang benci yang menusuk.
Tentang perihnya cinta yang memutuskan untuk pergi.
Bagaimana caraku memulai untuk bercerita?
Sedangkan kau masih susah membuka telingamu.
Lalu... bagaimana caramu memahami kepergianku?
Sedang nuranimu kerap kau tutup kuat dari pedulimu padaku.
Kini apakah untukmu aku yang salah....
Kini apakah untukmu aku yang jahat?
Sudahlah lupakan saja...
Semua sudah terjawab saat kamu menyuruhku untuk mendengarkan lagu itu....
Seventeen - Jalan Terbaik.

Minggu, 02 Maret 2014

Cinta (?) Tapi Beda ...

Hari ini... pertama kali aku tersenyum sendiri dalam perjalanan ke kantor karena membayangkan tingkah dia yang sesungguhnya tidak pernah aku sukai.
Entah... membayangkan hal itu bahagia.
Dari caranya ketawa sambil mengangkat bahu, muter-muter dan dua matanya jadi hilang...
Suaranya yang manja padahal postur tubuhnya 175cm kemungkinan.
Gayanya yang cepat tersinggung dan buat suasana jadi kikuk.
Gaya ceritanya yang lebih buruk dari anak SMP.
Itu semua hampir menjadi hal yang tidak aku sukai dan selalu aku hindari.
Namun...
Ketika aku menemukan kedua mata itu memandangku penuh waspada dan cinta dari jarak yang lumayan jauh... hatiku jadi tentram.
Saat raganya menghampiriku sekedar menyentuh tanganku saja, hatiku berbunga.
Entah... sejak kapan hatiku bertanah.. dan di taburinya bibit bunga-bunga itu.
Terlalu takut untuk aku petik dan aku tunjukkan padanya... sehingga aku terlalu terlihat angkuh dan biasa saja. Padahal hati... bahagia tau dia ada di dekatku.
Dia lebih muda dariku...
Itu alasan yang sempat membuatku takut untuk jatuh cinta kepadanya.
Sampai akhirnya... kami ada di usia hubungan yang lumayan, hampir 8 bulan.
Aku mulai sering menemukannya dalam pikiranku...
Kira-kira berapa lama lagi dia bisa bertahan dengan perhatian dan kasihnya kepadaku yang justru kerap acuh dan tak acuh padanya.
Logikaku bercengkrama dengan hatiku beberapa waktu lalu... "buat apa percayakan hati pada dia yang usia lebih muda... toh dia belum mengerti tentang cinta... dia belum paham soal jalinan dan terikat... dia belum paham tentang kehidupan..."
Cinta bukan dia yang selalu mengabari setiap saat...
Perhatian dan pengertian bukanlah dia yang on time nemenin setiap waktu.
Kasih bukanlah dia yang ego dengan pendapatnya dan memaksa pasangannya untuk menuruti kehendaknya.
Selebihnya... itu yang aku liat dari gaya pacaran anak muda jaman sekarang.
Pacaran ababil lah istilahnya.
Mungkin... bagi beberapa orang.. jalanku salah. "Sudah usia kepala dua.. uda kerja.. bukannya cari pasangan mapan yang dewasa... malah nyarinya daun muda. Belum tentu juga si daun muda setia selamanya. Kalau dia uda bosen liat pasangannya yang tambah tua juga pasti di tinggalin duluan".
Namun... aku juga bertemu dengan orang-orang ini. Mereka berusaha bijaksana walau mungkin mereka punya pikiran yang mengarah ke pembicaraanku tadi. "Toh udah jodoh... mau kata apa. Kita kan mana pernah tau ya jalannya Tuhan. Yoo d lakoni aja. Toh bukan usia lagi, tapi dimana bisa saling melengkapinya. Kalau dia'nya bisa menerima kita, loh kenapa kitanya gak bisa balik menerima dia... disyukuri saja".
Yah... kadang melihatnya yang masih duduk manis dengan tas ku di sampingnya dan botol minum ditangannya membuatku tak bisa menyangkal... aku bahagia.
Dia masih menungguku, menantiku, dan dengan sabar mengharapkan ku untuk segera kembali.
Jika usia kami tidak terpaut 4 tahun. Aku pasti lebih sangat bersyukur memiliki dia.
Lebih bersyukur dari saat ini ....
Semuanya ini rencana Tuhan... kami saja yang dulunya hanya berteman dengan sapaan Kak Ika dan Dd Agung bisa saling menyapa SAYANG...
Dulunya.. kami yang hanya saling meninggalkan... jadi saling menungu.
Dulunya.. dia yang tidak peduli nasehatku sekarang.. jadi lebih manis dan membuatku lebih sungkan untuk menasehati dia.
Kadang aku menemukannya bisa berusia lebih tua dari pada aku.
Caranya memperlakukan aku...
Caranya memperhatikan aku...
Caranya menggenggamku...
Caranya menyayangi aku...
Caranya membelai rambutku...
Caranya mencium keningku...
Cara - cara itu... seperti mimpi yang sempat aku fikir tidak akan pernah aku dapatkan.
Terimakasih... untuk caramu menyayangiku.