Senin, 15 September 2014

Bukan Tulisan Galau

Aku sedang menunggu aplikasi youtube di androidku membuka favorite video dari akunku. Sayangnya, saat aku baru membaca tulisan history androidku harus memadamkan cahayanya dan pencariannya. Maka, tinggallah aku dan sisa kenangan dari movie yang ku tonton tanpa mengingat judul mereka satu per satu.
Sejenak aku teringat, setiap habis nonton aku kadang share ke facebook dengan beberapa kata-kata konyol dan lebay atau bahkan tanpa kata-kata sekalipun karena terlalu terharu sehingga tak memiliki kata-kata yang mampu menggambarkan rasa.

Aku suka berbicara tentang cinta, aku suka ketika cinta mulai mengambil alih kehampaanku. AKu cinta pada cinta yang mencinta. 
Beberapa cerita yang berending sedih, bahkan penuh cinta. Ada yang bahagia dengan airmata, ada yang bahagia dengan tawa, ada yang berujung patah hati namun tetap dengan senyuman, dan ada yang berakhir menyedihkan dengan airmata yang terkuras.
Aku selalu mengambil waktu malam hingga subuh menjelang untuk menonton dan hanyut dalam cerita yang kusimak, dan jika hobby baruku itu diketahui pacarku dia akan mengomel sampai mata jadi juling baca pesannya, dan telinga jadi jebol dengar ocehannya. "aku melakukannya karena aku ingin kamu sehat, sayang" selalu jadi alasan utamanya.

MOvie yang kutonton berasal dari Thailand, Korea, Jepang dan China. Entah mengapa aku lebih tertarik dengan alur cerita dan sajian karakter yang mereka tuangkan dalam movie-movie itu. Indonesia, bagiku masih jauh dari sempurna untuk menunjukkannya karena yang berbakat selalu tertutupi oleh mereka yang suka menyontek karya fantastik negeri lain. Sayang sekali.
Movie-movie itu menjadi gambaran dari kehidupan yang tersembunyi dan sama sekali tidak pernah kita ketahui, seperti film terakhir yang ku tonton hari ini berjudul "Il Mare" cinta yang terwujud oleh batasan waktu yang berbeda 2 tahun. Komunikasi yang terjalin melalui kotak surat, berbicara dengan seseorang yang dicintai tanpa pernah dikenali, dan sayangnya harus saling mengenalnya ketika salah seorang telah tiada dari dunia. Inpossible, tetapi itu bisa saja menjadi kisah nyata seseorang.
Ada juga kisah dari movie "Princess Nigth" yang bercerita tentang seseorang yang bangkit dari kehidupan masalalu, memperbaiki diri dan kehidupannya, sempat hampir berpisah dengan suaminya yang baru mengetahui siapa dirinya sebelum menjadi seorang istri. Dari cerita itu, ada pesan yang kita maknai, "Il Mare" berpesan "Cinta itu hidup meski dunia berbeda" kemudian "Princess Nigth" berpesan "Jangan melihat masalalu pasangan yang kelam, jika masa depannya lebih cerah dan mampu membuatmu bahagia dan utuh".
Aku juga sempat mencari cerita romantis lainnya seperti "My Rainy Days" dan "First Kiss". "My Rainy Days"menceritakan tentang dua insan yang putus asa dalam kehidupan namun dipertemukan dan saling mencinta. Ikatan yang terjalin antara seorang dosen dan murid SMU yang bekerja sebagai penghibur lelaki hidung belang. Dosen yang memiliki penyakit tumor otak awalnya memilih tidak mau operasi karena pribadinya yang tertutup dan yakin tidak akan ada hal yang mempu membuatnya bahagia apabila hidup, sedangkan si wanita SMU yang "rusak" memutuskan diri berubah menjadi pribadi yang lebih baik karena jatuh cinta pada si dosen. Sang wanita memaksa untuk dosen operasi meski akhirnya dosen harus kehilangan memori dan tidak mengingatnya lagi. 
Sedangkan "First Kiss" bercerita tentang kisah gadis berusia 26 tahun dan kekasihnya yang berusia 18 tahun. Aku suka cerita ini, karena muncul dalam pencarian yang tidak pernah aku duga. Cerita ini menjadi inspirasi untukku yang juga sedang berada dalam kisah yang sama. "First Kiss" bercerita tentang cinta yang datang tanpa memandang batasan usia, menaklukkan perasaan dibalik kedewasaan dan pemikiran. Cemooh karena wanita lebih tua dan pria lebih muda. Nasihat yang sama yang pernah aku dapatkan dari sekelilingku "dia masih muda, tentu tidak akan bisa serius","dia masih muda, pasti ada cinta lain yang lebih baik dari pada cintamu", "usiamu tidak pantas untuk menunggunya, kamu sudah keriput dia masih tetap muda", atau "dia akan bosan suatu saat nanti, saat kamu sudah tidak mempesona saat ini". Namun yang lebih parah yang pernah aku dapatkan adalah "Jangan cari pacar asal ganteng dan kaya kerena orangtuanya...".
HEIIIIIII..... aku ini bukan wanita matre yang makannya uang aja. AKu masih punya tenaga dan wawasan yang mampu memberikanku rupiah demi rupiah (Aku terlarut emosi).
Back to "First Kiss" Sang pria yang bernama Bass tetap mencintai Sa meski jarak usia yang berbeda, lari beberapa tahun untuk mencari kesuksesan dan kembali pada Sa yang masih tetap menanti. 
"My Rainy Days" memberiku nasihat "cinta itu mampu merubah hidup, cinta itu candu yang mampu menjadi motivasi. Cinta adalah semangat, dan cinta itu butuh pengorbanan". Sedangkan "First Kiss" memberikanku nasihat "Cinta tak mengenal batas usia sejauh saling mencinta, sejauh saling menopang dan percaya".

Banyak movie yang menarik untuk dicerna, dan hanya orang munafik yang tidak berbicara tentang cinta. Hanya orang mati yang bernafas tanpa mengenal cinta.
Bagi mereka terkadang berbicara tentang cinta adalah "alay", "labil", "basi". Tergantung mereka sajikan dalam ungkapan dan berbentuk seperti apa. 
Sejauh ini, aku menikmati masa-masa saling mencintai. Meski kadang aku membuatnya terluka, meninggalkannya dalam diam, menyakitinya dengan tingkahku yang dingin. Namun selama 1 tahun 2 bulan dia yang selalu mengerti dan meredamkan amarahku, dia yang selalu mencoba sabar dan tenang dalam menanggapiku. Membuatku malu, membuatku sadar, membuat yakin. Dia memang istimewa.

Ceritaku dan dia juga bagaimana kami bersama aku tuliskan dalam banjiran kalimat. Tidak sempurna, hanya aku ingin mengabadikannya. Dan ingin menjadikan cinta kami sebagai pembawa damai, dan pembawa kasih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar