Sekarang aku mengerti bahwa setiap perjalanan selalu ada
cerita yang mengesankan dan cerita yang menyakitkan.
Dulu, aku pernah ceroboh. Kali ini, cukuplah untuk bertindak
dengan emosi dan keras kepala.
Aku terlalu bergelora dalam kisahku kali ini, kisah yang
tidak pernah aku kira mampu membuat gairahku untuk mencintai memuncak.
Sayang, kini kandas. Salahku, aku memaksanya dengan caraku padanya
untuk mencintaiku dengan serius dan mengikuti cara cinta dewasa yang harus
memasang komitmen dalam menjalaninya.
Aku sudah merenggut masa mudanya. Maka dari itu, kali ini aku
akan mengikuti jalurnya. Melepaskannya... membebasskannya mencari siapa dirinya
dalam jutaan inginnya yang sempat tersendat untuk mencintai aku.
Aku sudah lelah,
Aku sudah tidak ingin jatuh dalam cinta. Karena cintaku kali
ini, masih fress. Terlalu segar untuk aku bunuh. Maka aku ingin menjaganya
hingga dia lelah berkelana dan memutuskan untuk kembali.
Sejauh ini, aku hanya ingin mempersiapkan diriku. Agar jika
dia kembali, kami memiliki hubungan yang lebih berkualitas dari pada ini.
Sejauh ini, aku terlena dalam cintaku. Seperti tertidur
nyenyak dalam kuil. Tiba-tiba lonceng berdegung mengagetkanku.. membuatku
pening dan ingin terjatuh. Seperti itulah rasanya kini, namun aku yakin aku
bisa bangkit.
Aku tidak terpuruk, aku masih kuat karena aku cinta.
Aku bertahan dan takkan aku tinggalkan.
Aku masih tetap berdoa, sampai hatinya terbuka lagi untuk
mencintai setiap perjalanan kami.
Aku masih berdoa untuk kuatnya kita dalam menjalani kisah
yang terbilang rumit ini.
Usia yang terpaut jauh, keluarga yang tentu tidak mengizinkan
hubungan pria lebih muda dari pada wanita, masyarakat yang mencemooh, kerabat
yang mengkritik, dan mental yang terombang-ambing, jenuh yang lahir dari
keraguan, dan diam yang justru membuat kuat menjadi tipis.
Aku rindu dimana kami kekeuh untuk berdiri berdua, di bawah
usia yang berbeda, di tekan cemooh dan kritik yang juga tidak lahir seperti
itu, namun ada juga doa dan dukungan yang menyirami kegerahan kami.
Sungguh aku merindukan kekuatan itu. Aku merindukan sapaan
hangatnya, pelukannya ketika aku merasa lemah, dan semangatnya ketika aku mulai
terlihat tidak berdaya.
Kini, aku akan kuat sendiri. Aku percaya ini hanya untuk
sementara. Karena aku yakin, dia mengerti tentang apa yang dia rasakan sedari
awal dia percaya untuk jalan berdua denganku. Aku yakin, dia tahu tentang perasaan
yang pernag membara dalam jiwanya untukku. Aku yakin, dia mengejar cintaku
tentu karena ada hal yang istimewa dalam diriku yang membuatnya yakin jalan
bersama denganku hingga 1 tahun 7 bulan ini. Seperti halnya aku yang melihat
keistimewaan dari padanya, sabarnya dia dalam segalanya hal, cekatannya dia
dalam melakukan sesuatu, dan perhatiannya kepada orang-orang disekitanya.
Wajahnya yang ramah dengan senyumannya yang khas. Hal itu sangat istimewa.
Kini, nikmatilah petualangamu hingga kamu menemukan rasa yang
disebut CINTA. Mungkinkah akan senada dengan perasaan yang pernah membara untuk
hubungan kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar